Blog Kak Nur Wiji
Kumpulan seputar pendidikan dan pembelajaran matematika.
Godhong Art Malang
Melayani pemesanan kado wisuda, kado pernikahan, cinderamata, kado ulang tahun, kado hari ayah, kado hari ibu dll.
Pemesanan hubungi no. WA yang tercantum
Godhong Art Malang adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi karena dibuat dari pemanfaatan bahan alam.
Jumat, 31 Juli 2020
Matematika Bertafakur
Rabu, 29 Juli 2020
Belajar Menata Kesuksesan dari Pola Bilangan
Setiap orang yang hidup pasti memiliki keinginan untuk sukses. Baik sukses dalam kehidupan dunia maupun sukses dalam kehidupan akhirat. Namun keinginan itu hanya akan menjadi cerita mimpi saja ketika seseorang itu tidak mau berusaha untuk mewujudkannya. Perlu dipahami dan direnungkan bahwa kehidupan dunia yang dijalani ini selalu berpola. Terkadang menangis terkadang tersenyum. Terkadang dihampiri keburukan terkadang dihampiri kebaikan. Terkadang berada dalam keterpurukan terkadang berada dalam puncak kesuksesan. Itulah yang namanya pola kehidupan. Untuk itu apapun yang terjadi dalam pola kehidupan kita jangan sampai hal itu menjauhkan kita kepada Allah. Karena yang demikian sangatlah merugi.
Pola bilangan ganjil 1, 3, 5, 7, ...., 2n-1. Kalau dikaji secara mendalam akan bermakna bahwa untuk mencapai kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat perlu menuliskan timeline target untuk usaha/ikhtiar yang harus dicapai dengan pilihan rentang per-detik, per-jam, per-hari, per-minggu, atau per-bulan yang jelas jangan sampai tidak menuliskan atau tidak memiliki target. Tujuan utama kehidupan adalah mencapai Ridha Allah oleh karena itu setiap aktivitas yang kita lakukan untuk mencapai target yang ditentukan harus dimulai dengan niat ibadah Kepada Allah.
Perhatikan 2n-1 yang berarti bahwa;
"2" yang berarti kita hidup itu tidak sendiri tanamkan dalam hati bahwa Allah akan selalu ada untuk kita jika kita selalu mengingat-Nya seperti yang ada dalam hadits sebagai berikut.
Bahwa, Allah SWT berfirman, "Aku dalam sangkaan hamba-ku, dan Aku akan selalu bersamanya, ketika ia mengingat-Ku. Kemudian apabila ia ingat Aku dalam dirinya, Aku pun mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia ingat kepada-Ku dalam satu kaum, maka Aku akan mengingatnya dalam kaum yang lebih banyak dari pada kaum itu. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku satu hasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, Aku akan datang kepadanya dengan berlari-lari kecil." (HR. Bukhari dan Muslim)
"n" yang berarti Allah memberikan pahala kepada kita tergantung dari niat dan amalan ibadah kita. Seperti yang terdapat pada hadits sebagai berikut.
"Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
"-1" yang berarti kita harus manghilangkan sifat negatif yang ada pada diri kita dengan cara menjauhi larangan Allah. Karena jika sifat negatif pada diri kita ini hilang hati akan menjadi bersih dan mudah untuk selalu mengingat Allah. Sehingga 2n-1 memiliki maksud bahwa dengan menjadi orang beriman kepada Allah maka Allah akan meridhai kita termasuk menjadikan kehidupan kita sukses dunia akhirat, dan orang beriman sudah pasti menjauhi larangan Allah.
Sedangkan untuk pola bilangan genap 2, 4, 6, ..., 2n memiliki arti yang sama dengan "2" dan "n" pada pola bilangan ganjil yaitu Allah selalu ada bersama orang-orang yang selalu mengingat-Nya baik dalam keadaan sempit maupun lapang dan Allah akan menambahkan pahala dan karunia kepada orang-orang yang selalu mengingat-Nya (orang beriman). Janganlah berkecil hati dan jangan mudah menyerah dalam menghadapi pola kehidupan karena Allah pasti akan bersama kita. Seperti pada Q.S. at-Taubah ayat 40
Ù„َا تَØْزَÙ†ْ Ø¥ِÙ†َّ ٱللَّÙ‡َ Ù…َعَÙ†َا
"Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah bersama kita."
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah. Tetap semangat beribadah insyaAllah sukses dunia akhirat. Aamiin
Semoga tulisan ini mengingatkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Terimakasih.
Malang, 29 Juli 2020
Kak Nur Wiji
Senin, 27 Juli 2020
Pembangunan Karakter Positif Melalui Pembelajaran Matematika
Tulisan ini terinspirasi dari materi kegiatan webinar yang diadakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dalam peringatan Dies Natalis ke-60 dengan tema "Peran Psikologi dalam Mempersiapkan Keunggulan Generasi Penerus melalui Pembangunan Karakter". Semoga tulisan ini bermanfaat dalam pembangunan karakter positif siswa melalui pembelajaran matematika.
Di era kemajuan teknologi seperti ini siswa dapat berselancar dengan mudah menggunakan gadgetnya untuk memcari tahu informasi-informasi apa saja yang mereka inginkan tanpa terkecuali baik informasi yang bersifat positif maupun negatif. Disinilah perlunya pembangunan karakter positif siswa. Supaya siswa dapat menyaring mana informasi yang baik untuk dikonsumsi dan informasi yang buruk untuk dijauhi.
Pembelajaran matematika memiliki peran dalam pembangunan karakter positif siswa. Karena dalam pembelajaran matematika terjadi proses interaksi antara guru dengan siswa. Matematika dikenal sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan tentang cara berpikir seseorang untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Masalah akan cepat terselesaikan jika dikerjakan dengan pola pikir yang positif (positif thinking).
Pembangunan karakter positif siswa melalui pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan memahami terlebih dahulu pola kerja matematika. Pola kerja matematika memiliki karakteristik dan kecenderungan yang mengarah kepada kebaikan yaitu kebenaran dari sebuah hasil. Maksudnya seperti ini, dalam pembelajaran matematika pasti tidak lepas dengan yang namanya membahas permasalahan berupa soal-soal yang harus diselesaikan dengan cara yang tepat agar memperoleh hasil yang benar. Proses menemukan solusi atau formula agar memperoleh hasil yang benar ini dinamakan pola pikir kebaikan. Sedangkan karakter positif itu memiliki muatan kebaikan (kebenaran) yang tertanam dihati seseorang yang dicerna dan diproses oleh pikiran yang dituangkan melalui sebuah tindakan nyata.
Karakter positif dapat dibangun menggunakan pembelajaran matematika yang bermakna. Guru bisa menyajikan materi dan soal matematika dengan mengaitkan nilai-nilai kehidupan siswa sehari-hari. Sehingga siswa akan merasa sangat butuh dengan materi yang dipelajarinya. Hal ini akan membantu menanamkan minat dan kecintaan siswa untuk belajar matematika. Karena efek positif belajar matematika akan dirasakan secara nyata oleh siswa.
Syarat supaya berhasil membangun karakter positif siswa melalui pembelajaran matematika diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Komunikasi
- Guru harus rajin menjelaskan hasil kinerja siswa tentang apa yang baik/kurang baik ketika menyelesaikan masalah.
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan tahapan-tahapan atau proses pemerolehan hasil pekerjanya. Selanjutnya guru menjelaskan sebab-akibat dari tahapan-tahapan atau proses yang dilakukan siswa.
- Guru menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam penyelesaian masalah dan memberikan kesempatan untuk belajar memperbaikinya.
2) Konsisten
- Guru memberikan penghargaan atau riward secara rutin kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya.
- Guru menerapkan konsekuensi bagi siswa yang belum menyelesaikan tugasnya. Konsekuensi ini bisa berupa pengurangan poin/pemberian poin.
Dalam pembangunan karakter positif siswa yang perlu digaris bawahi guru adalah bahwa tidak ada siswa yang bodoh, semua siswa memiliki potensi yang sama yaitu berupa akal, pikiran dan yang membedakan hanyalah frekuensi daya serapnya saja. Oleh karena itu ketika ada siswa yang tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan jangan diberi hukuman dan ancaman apalagi didiamkan. Nah, yang harus dilakukan guru adalah mendekatinya dan membimbingnya supaya siswa tersebut berhasil. Hal ini menjadikan siswa merasa lebih dihargai, menumbuhkan rasa bertanggung jawab dan efektivitas jangka panjang dalam pembangunan karakter positif mereka. Perlakuan seperti ini juga akan membantu siswa untuk menemukan dan mengenali kemampuan dirinya. Sehingga siswa dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya secara konstruktif.
Malang, 27 Juli 2020
Pemerhati Pendidikan Matematika
Kak Nur Wiji
Rabu, 15 Juli 2020
Strategi Penilaian Afektif di Era New Normal pada Pembelajaran Matematika
Hari rabu tanggal 13 juli 2020 merupakan hari ketiga dimulainya kegiatan belajar mengajar. Dimana suasana pembelajaran berbeda dengan hari-hari biasanya. Suasana baru dengan pola belajar baru, dan pola kerja baru. Mengajar yang biasanya menggunakan buku dan spidol kini tergantikan oleh masker dan gadget. Dengan model pembelajaran jarak jauh seperti ini tentunya banyak problem yang di temui pendidik. Salah satunya terkait penilaian pencapaian kompetensi yang diinginkan. Pada kurikulum 2013 penilaian kompetensi mencakup ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik. Penilaian kognitif dan psikomotorik masih bisa diukur melalui penugasan dan hasil produk siswa yang dikerjakan dan dilaporkan secara online. Namun untuk penilaian afektif tentunya sulit untuk diukur karena berkaitan dengan sikap dan perilaku yang ditunjukkan secara langsung oleh siswa.
Sebagai seorang pendidik yang hebat tentunya tidak akan pasrah dan menyerah dengan keadaan. Pasti ada solusi, inovasi, dan kreatifitas dalam mengemas kegiatan belajar memgajar supaya memunculkan sikap dan perilaku siswa. Sebelum melakukan penilaian afektif tentunya bisa dipahami terlebih dahulu domain-domain apa saja yang ada pada ranah afektif. Kalau dipahami secara mendalam ranah afektif itu berhubungan dengan kecenderungan atau karakter siswa yang perkembangannya ditunjukkan melalui sikap dan perilaku. Perilaku atau pemikiran yang melibatkan perasaan, emosi, dan tipikal perilaku seseorang. Kemendikbud mengelompokkan menjadi 18 domain sikap atau karakter yang harus dicapai dalam pembelajaran kurikulum 2013.
Dari 18 domain sikap atau karakter saya ambil 3 domain sebagai contoh penerapan penilaian yang sudah saya lakukan dalam pembelajaran matematika kelas XI bahasa pada jenjang Madrasah Aliyah. Ketiga domain itu antara lain sikap religius, sikap mandiri, dan kreatif. Materi yang saya ambil sesuai dengan KI dan KD pertama yang diajarkan pada semester ganjil yaitu materi induksi matematika.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan terlebih dahulu menganalisis KI dan KD yang selanjutnya saya gunakan sebagai acuan untuk menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan saya selain siswa dapat memahami prinsip induksi matematika siswa juga dapat memunculkan karakter sikap religius, sikap mandiri, dan kreatif. Ketika tujuan pembelajaran sudah ditentukan selanjutnya mengemas materi pembelajaran yang sesuai. Karena saya mengajar di MA yang seluruh siswanya beragama islam. Sehingga materi induksi matematika saya kemas dengan model integrasi dengan al-Quran. Kenapa harus al-Quran???.... karena aktivitas keseharian siswa tidak lepas dari al-Quran sehingga hal ini memudahkan pendidik dalam memahamkan materi dan memunculkan ketiga karakter tersebut.
Sebelum pembelajaran berlangsung yang perlu disiapkan siswa selain alat teknologi adalah buku catatan, al-Quran dan terjemahan. Saat pembelajaran berlangsung yang pertama dilakukan ialah setiap siswa membuka al-Quran dan terjemahan surat al-Mu'minun ayat 12-14. Saya pilih dua siswa secara acak dengan perintah/tugas yang berbeda. Siswa pertama bertugas membacakan surat al-Mu'minun ayat 12-14 sedangkan siswa kedua menterjemahkan ayat yang dibacakan secara bergantian. Sedangkan siswa yang lainnya menyimak, mengamati, dan mengkaji ayat tersebut. Selanjutnya saya tunjuk dua siswa lagi secara acak untuk menjelaskan terkait isi kandungan yang sudah dipahami menurut bahasanya sendiri. Dari penjelasan kedua siswa menyatakan bahwa ayat tersebut berisi proses penciptaan manusia yang terbukti secara ilmiah. Dalam pembuktiannya siswa tersebut mengaitkan kandungan ayat al-Quran dengan pengetahuan sains yang mereka pelajari pada mata pelajaran IPA dibangku MTs. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah bisa diajak berselancar ke tahap selanjutnya yaitu pengaitan kandungan ayat al-Quran yang dikaji dengan materi prinsip induksi matematika.
Saya mulai menjelaskan prinsip induksi matematika kepada siswa dengan memberikan penekanan pada kegunaan/manfaat memahami prinsip induksi matematika pada kehidupan sehari-hari salah satunya pada konteks ibadah. Siswa semakin antusias mendengarkan dan memperhatikan penjelasan tersebut. Saya merasakan bahwa pembelajaran hari ini sangat bermakna bagi diri mereka. Sebelum pembelajaran diakhiri saya beri kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan melalui tulisan terkait pengetahuan dan pemahaman yang sudah didapat pada pembelajaran kali ini.
Berikut ringkasan singkat yang disampaikan siswa.
(1) Prinsip induksi matematika merupakan proses pembuktian kebenaran suatu pernyataan matematika yang berhubungan dengan bilangan asli. Dengan mempelajarinya bisa lebih mudah mengkaji ayat-ayat al-Quran
(2) Mempelajari prinsip induksi matematika dapat membantu menyaring informasi-informasi berita yang baik dan benar (sehingga tidak termakan berita hoaks)
(3) Belajar prinsip induksi matematika sebagai alat untuk memahami kebenaran secara ilmiah kandungan isi al-Quran seperti proses penciptaan manusia, proses bergerak dan beredarnya planet-planet mengelilingi matahari, proses terjadinya waktu siang malam, dan proses turunnya hujan.
Berdasarkan ketiga ringkasan tersebut secara kognitif berarti siswa sudah memahami materi prinsip induksi matematika. Secara afektif siswa sudah menunjukkan sikap religius yaitu dengan membaca, mendengarkan, memgamati dan mengkaji ayat-ayat al-Quran dan kegiatan ini termasuk bagian dari ibadah, sikap mandiri ditunjukkan pada proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan sistem daring dimana siswa memahami materi dengan menginterprestasikan ayat-ayat al-Quran kedalam model matematika. sedangkan sikap kreatif ditunjukkan siswa pada ringkasan (3) siswa menyebutkan matematika sebagai alat memahami kebenaran al-Quran selain kebenaran proses penciptaan manusia juga ada kebenaran proses bergerak dan beredarnya planet-planet mengelilingi matahari, proses terjadinya waktu siang malam, dan proses turunnya hujan yang semuanya ada di dalam al-Quran.
Sekiranya itu tulisan saya berdasarkan pengalaman yang sudah saya terapkan dalam kegiatan belajar mengajar matematika di era new normal. Semoga menjadi inovasi dan menginspirasi pendidik khususnya Bapak/Ibu guru pengampu mata pelajaran matematika. Trimakasih.
Malang, 13 Juli 2020
Pemerhati Pendidikan Matematika
Kak Nur Wiji
Sabtu, 11 Juli 2020
Jumat, 10 Juli 2020
Perlukah Pemetaan Materi Esensial di Era New Normal???
Kamis, 09 Juli 2020
Meningkatnya Kecakapan IT Pendidik Akibat Covid-19
Coba kita cermati sejenak sebelum pandemi Covid-19 melanda. Pada waktu itu dunia pendidikan dihebohkan dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat. Banyak yang bilang dan menyebutnya perkembangan itu dengan sebutan revolusi industri 4.0. Dimana setiap peran dan aktivitas manusia dapat digantikan oleh teknologi. Hal itu tentunya membuat dilema bagi lembaga pendidikan baik di jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga perguruan tinggi untuk menyiapkan tenaga pendidik handal yang memiliki kecakapan IT supaya lulusan yang dihasilkan mampu bersaing di dunia global. Langkah-langkah dan trobosan mulai dari penyuluhan, pelatihan, dan seminar-seminar terkait solusi untuk mengatasi tantangan tersebut sudah dilakukan. Namun, faktanya masih jauh dari apa yang diinginkan. Hal ini menjadi masalah serius bagi dunia pendidikan. Mengingat persaingan dunia kerja tidak lagi mempertimbangkan lembaran ijazah yang diperoleh dari bangku sekolah tapi yang dibutuhkan justru ketrampilan dan kecakapan menggunakan IT dan itu bisa dipelajari sendiri secara otodidak tanpa harus menempuh pendidikan formal.
Rabu, 08 Juli 2020
Bincang kurikulum Madrasah di masa new normal
Pagi yang cerah tepatnya pukul 08.45 WIB pada hari rabu, 08 juli 2020 telah berlangsung pembinaan penyusunan kurikulum KTSP di salah satu Madrasah Aliyah Kota Malang. Dihadiri oleh 13 orang pengelola madrasah dan 2 orang pengawas dari kemenag kota. Pembinaan dibuka langsung oleh Kamad sekaligus dilanjut pengenalan nama-nama pengelola madrasah kepada pengawas. Selanjutnya pembinaan diserahkan kepada salah satu pengawas yang saya sebut "FL". Dengan rasa ingin tahu yang begitu besar saya mulai menyimak dan meperhatikan sambil minum segelas kopi yang rasanya amat manis semanis topik yang akan dibincangkan.
Minggu, 05 Juli 2020
Menjadi Guru Hebat di Era Disrupsi
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi menuntut seorang guru agar memiliki kecakapan dan ketrampilan dalam pemanfaatan perkembangan teknologi untuk kegiatan pembelajaran. Pergeseran penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang awalnya dilakukan dengan cara bertatap muka (bertemu langsung) namun sekarang dapat dilakukan dengan menjadikan jarak bukan sebagai penggalang dalam belajar. Kondisi tersebut disebut sebagai era disrupsi yang dimana segala aktifitas manusia termasuk pembelajaran dapat dilakukan melalui dunia maya.
Sabtu, 04 Juli 2020
Godhong Art Malang
Godhong Art Malang adalah brand dari kerajinan tangan yang terbuat dari daun kering yang diukir sesuai permintaan pemesan. Kerajinan ini memiliki nilai seni yang tinggi karena memanfaatkan bahan alam. Godhong Art Malang melayani pembuatan kado wisuda, kado pernikahan, kado ulang tahun, kado hari Ibu dan Ayah, cinderamata, dll.
Soal Online Matematika Kelas X
Kerjakanlah soal-soal online di bawah ini dengan baik dan benar. Serta gunakanlah waktu yang ada sebaik mungkin agar mendapatkan hasil yang memuaskan!
Jumat, 03 Juli 2020
Buku Matematika SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013
Buku matematika ini untuk jenjang SMA/MA kelas XII kurikulum 2013. Silakan dipelajari secara mandiri apabila menemui kesulitan silakan ditanyakan.
Buku Matematika SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013
Buku matematika ini untuk jenjang SMA/MA kelas X kurikulum 2013. Silakan dipelajari secara mandiri apabila menemui kesulitan silakan ditanyakan.
Buku Matematika SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013
Buku matematika ini untuk jenjang SMA/MA kelas XI kurikulum 2013. Silakan dipelajari secara mandiri apabila menemui kesulitan silakan ditanyakan.
Buku Matematika Kelas IX Kurikulum 2013
Buku matematika ini untuk jenjang SMP/MTs kelas IX kurikulum 2013. Silakan dipelajari secara mandiri apabila menemui kesulitan silakan ditanyakan.
Buku Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 Semester 2
Buku matematika ini untuk jenjang SMP/MTs kelas VIII semester 2. Silakan dipelajari secara mandiri apabila menemui kesulitan silakan ditanyakan.
Buku Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 Semester 1
Buku matematika ini untuk jenjang SMP/MTs kelas VIII semester 1. Silakan dipelajari secara mandiri apabila menemui kesulitan silakan ditanyakan.
Buku Matematika Kelas VII Kurikulum 2013 Semester 2
Buku matematika ini untuk jenjang SMP/MTs kelas VII semester 2. Silakan dipelajari secara mandiri apabila menemui kesulitan silakan ditanyakan.
Buku Matematika Kelas VII Kurikulum 2013 Semester 1
Buku matematika ini untuk jenjang SMP/MTs kelas VII semester 1. Silakan dipelajari secara mandiri apabila menemui kesulitan silakan ditanyakan.
Contoh RPP satu lembar untuk SMA/MA Kurikulum 2013
Berikut adalah contoh RPP satu lembar untuk jenjang SMA/MA Kurikulum 2013 yang dapat Bapak/Ibu jadikan referensi atau acuan dalam pembuatan atau pengembangan RPP sesuai dengan matapelajaran yang diampu.
Silabus Matematika Kelas X Kurikulum 2013
Berikut adalah silabus mata pelajaran matematika kelas X kurikulum 2013 yang dapat Bapak/Ibu guru gunakan sebagai referensi atau contoh silabus yang akan dikembangkan.
Rabu, 01 Juli 2020
Ilmuwan Islam
Sumber gambar: islamindonesia.id
Awal kemunculan
dan perkembangan sains di dunia Islam tidak dapat dipisahkan dari sejarah
ekspansi Islam itu sendiri. Dalam tempo lebih kurang 25 tahun setelah wafatnya
Nabi Muhammad Saw. (632 M), kaum Muslim telah berhasil menaklukkan seluruh
jazirah Arabia dari selatan hingga utara. Ekspansi dakwah yang diistilahkan
“pembukaan negeri-negeri” (futuh al-buldan) itu berlangsung pesat tak
terbendung. Bagai diterpa gelombang tsunami, satu persatu, kerajaan demi
kerajaan dan kota demi kota berhasil ditaklukkan. Maka tak sampai satu abad,
pada 750 M, wilayah Islam telah meliputi hampir seluruh luas jajahan Alexander
the Great diAsia (Kaukasus) dan Afrika Utara (Libya, Tunisia, Aljazair, dan
Marokko), mencakup Mesopotamia (Iraq), Syria, Palestina, Persia (Iran), Mesir,
juga semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugis) dan India.