SELAMAT DATANG DI BLOG KAK NUR WIJI "Jika kamu tidak tahan dengan lelahnya BELAJAR maka kamu harus tahan dengan PERIHNYA KEBODOHAN" (Imam Syafii)

Jumat, 31 Juli 2020

Matematika Bertafakur



Banyak yang memahami bahwa matematika itu hanya sebatas ilmu berhitung, kumpulan angka-angka, simbol-simbol, dan rumus-rumus. Coba sejenak kita nyantai sambil ngopi memikirkan pertanyaan ini, "Mengapa ya matematika itu selalu digunakan untuk menyeleksi kemampuan bakat, skill, ketrampilan, dan kinerja seseorang???".... Seperti halnya pada seleksi masuk sekolah favorit, perguruan tinggi, PNS, perkantoran, perusahaan, lembaga kedinasan, dll. Kalau matematika hanya dipahami sebagai yang tersebut di atas saya kira tidak relevan jika dijadikan sebagai alat untuk menyeleksi kemampuan seseorang. 

Setelah saya pikir-pikir ternyata sejatinya substansi dari matematika itu tidak seperti yang dipahami oleh banyak orang. Matematika itu sangat unik dan keberadaannya pun melekat pada diri seseorang. Bahkan orang yang bilang benci dan males belajar matematika sekalipun itu tidak akan lepas dengan yang namanya matematika dalam aktivitas kesehariannya. Mulai dari apa yang dipikirkannya, yang didengarkannya, yang dilihatnya, dan yang dirasakannya semua serba ada matematikanya. 

Sebagai contohnya ketika mau berangkat kerja pasti sebelum berangkat akan berpikir-pikir menyiapkan bawaan yang harus dibawa, memprediksi dan mempercepat gerak supaya bisa sampai tepat waktu di tempat kerja. Mendengar detakkan suara detik jam, mendengarkan irama musik. Melihat bentuk smartphone, melihat bentuk rumah beserta isinya. Merasakan kopi dan makanan yang takaran bahan atau bumbunya pas/tidak pas. Dan menyesuaikan ukuran, keserasian baju dan seragam yang akan dipakai. Apa yang dilakukan itu semua ternyata sudah bermatematika. Itu tadi baru beberapa contoh saja, kalau mau belajar ilmu matematika lebih dalam lagi pasti akan tahu keajaiban-keajaiban matematika dalam kehidupan sehari-hari. 

"Wah kereen ternyata matematika ada dimana-mana." "Yups....benar sekali." Matematika tidak hanya ada dimana-mana saja justru kehadiran matematika itu sebagai alat untuk mempermudah segala urusan manusia. Salah satunya adalah sebagai alat untuk bertafakur kepada Allah. 

Tafakur menurut KBBI adalah perihal merenung, mimikirkan, atau menimbang-nimbang dengan sungguh-sungguh. Melalui matematika kita dilatih untuk berpikir dan memikirkan suatu nilai kebenaran. Sebagai implementasi dari ilmu yang sudah didapat salah satunya dengan merenung dan memikirkan Ciptaan Allah. Sedangkan perintah untuk bertafakur ini ada pada Q.S. al-Imran ayat 190-191 yang terjemahannya sebagai berikut.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sambil berkata "Wahai Tuhan Kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Q.S. al-Imran:190-191)

Allah menciptakan seluruh alam ini hanya untuk memanjakan manusia dalam menjalankan kelangsungan hidupnya. Sebagai makhluk yang dibekali akal dan pikiran sudah semestinya kita mimikirkan betapa Maha Besarnya Allah, betapa Maha Penciptanya Allah atas segala nikmat yang diberikan kepada kita. Supaya kita selalu mendekatkan diri kepada Allah, beribadah kepada Allah, dan mensyukuri segala nikmat Allah.

 اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
"Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah"

Matematika sebagai alat untuk menyadarkan kita akan Kebesaran Allah, akan Keagungan Allah dalam menciptakan alam semesta ini. Perhatikan beberapa gambar yang ada di alam semesta ini, semuanya memiliki keteraturan, ukuran, keindahan dan memiliki pola spiral, simetri, hexagonal, fracktal, gelombang, spot (polkadot), aliran, crack (retakan), dan struktur kristal. Supaya lebih jelas silakan perhatikan gambar berikut.


Ternyata alam pun mengajarkan kita tentang matematika supaya kita bisa mengenal keindahannya. Mari kenalkan keindahan matematika yang ada di alam ini kepada orang-orang terdekat kita terutama kepada pesertadidik kita supaya mereka tahu bahwa matematika selain dapat mengembangkan ketrampilan berpikir, menalar, dan ketrampilan memecahkan masalah sehari-hari. Ternyata ada manfaat yang lebih pokok dan utama ketika kita mempelajari matematika yaitu sebagai sarana kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah (Ibadah) salah satunya dengan bertafakur. Semoga tulisan ini memotivasi kita untuk selalu belajar dan terus belajar supaya menjadi manusia yang berakhlak, berilmu dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Malang, 30 Juli 2020
Kak Nur Wiji
 



0 komentar:

Posting Komentar